Surabaya | Mabes TNI Polri – Band punk Sukatani jadi buah bibir setelah membuat video permintaan maaf atas lagu milik mereka berjudul ‘Bayar Bayar Bayar.’ Dalam videonya, kedua personelnya meminta maaf ke Kapolri dan Polri.

Kedua personel band Sukatani Adalah Muhammad Syifa Al Ufti atau Electroguy sebagai gitaris dan Novi Chitra Indriyaki atau Twister Angels sebagai vokalis.

Selama ini, personel band asal Purbalingga itu selalu tampil dengan topeng. Ini adalah pertama kali mereka memperlihatkan wajah ke publik. Hal ini kemudian membuat gempar jagat dunia maya dan publik.

“Mohon maaf yang susah besar-besaran kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul lagu Bayar Bayar Bayar yang liriknya bayar polisi, yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial yang pernah saya upload ke platform Spotify,” ujar Muhammad Syifa Al Ufti.

“Sebenarnya lagu itu saya ciptakan untuk oknum kepolisian yang melanggar peraturan,” ia kembali menjelaskan.

Selanjutnya, Sukatani menyebut lagu tersebut kini telah ditarik dari peredaran. Mereka juga meminta pengikutnya di media sosial untuk menghapus lagu tersebut.

“Dengan ini saya mengimbau kepada semua pengguna akun media sosial yang telah memiliki lagu kami dengan judul Bayar Bayar Bayar, lirik lagu bayar polisi agar menghapus dan menarik semua video menggunakan lagu kami dengan judul Bayar Bayar Bayar. Karena apabila ada risiko di kemudian hari sudah bukan tanggung jawab kami dari band Sukatani,” kata Muhammad Syifa Al Ufti.

Video dari duo personel Sukatani yang tak biasa itu kemudian viral di media sosial. Tagar #Kamibersamasukatani memuncaki trending topic di X.

Pada Jumat (21/2) pukul 12.10 WIB, sudah ada 192.000 tweet yang menggunakan tagar tersebut di platform cuitan X. Ini diiringi dengan #IndonesiaGelap yang mencapai 420.000 lebih cuitan untuk waktu yang sama saat berita ini ditulis.

Di Google Trends, ‘bayar bayar bayar’ juga ditelusuri lebih banyak dalam empat jam terakhir, dimulai pada tiga jam silam. Search volume atau volume pencariannya mencapai 200+(naik 100%).

Adapun ‘Related queries’-nya antara lain ‘band sukatani dari mana’ (Breakout), ‘Indonesia Gelap’ (Breakout), ‘1312 artinya’ (Breakout), ‘bayar polisi sukatani’ (+50%), ‘suka tani’ (+50%), dan ‘sukatani band’ (+50%).

Polda Jawa Tengah kemudian buka suara atas respons negatif dari warganet dan publik. Mereka menilai polisi telah melakukan intimidasi dan represi pada personel Sukatani sehingga membuat pernyataan maaf dan menarik lagu Bayar Bayar Bayar.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto, menegaskan kepolisian tidak antikritik dan tetap menghargai kebebasan berekspresi lewat seni. Ia juga mengakui pihaknya sempat memanggil personel Sukatani.

“Kita memang sempat klarifikasi terhadap Band Sukatani tersebut. Hasil klarifikasi kepada band tersebut, kita menghargai kegiatan berekspresi dan berpendapat melalui seni. Kemudian melalui seni atau pendapat atau kritikan tersebut, Polri tidak antikritik,” kata Artanto.

Menurut Artanto, klarifikasi yang dilakukan sekadar ngobrol santai antara penyidik Siber Polda Jateng dan personel Sukatani. Artanto juga menegaskan Polri sama sekali tak meminta band tersebut untuk bikin video permintaan maaf.

“Oh tidak, nihil. Klarifikasi itu cuma sekadar kita ingin mengetahui maksud dan tujuan dari pembuatan lagu tersebut. Kita mengapresiasi dan itu merupakan kritikan terhadap Polri yang sifatnya membangun dan itu sebagai masukan untuk perbaikan ke depan,” jelasnya.

Artanto menekankan kritik yang membangun itu justru dianggap sebagai bentuk kepedulian terhadap Polri. Bahkan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo disebut sangat terbuka dengan kritik seperti ini.

“Kritikan tersebut sebagai bukti bahwa mereka cinta terhadap Polri dan yang mengkritik terhadap Polri yang sifatnya membangun untuk perbaikan itu akan menjadi temannya Bapak Kapolri. Kita sangat apresiasi, menghargai kritikan-kritikan yang diberikan kepada pihak kepolisian,” ujarnya.

Artinya Sukatani gak perlu khawatir kalau mau membawakan lagu Bayar Bayar Bayar lagi di atas panggung. Bahkan, Artanto secara terang-terangan bilang Polri gak bakal melarang band tersebut untuk tetap memainkan lagu itu.

“Monggo aja. Kita menghargai ekspresi dan yang memberikan kritik membangun kepada Polri itu menjadi temannya Bapak Kapolri,” tutupnya.

Buntut dari pemeriksaan dua band Sukatani, Divisi Propam Polri memeriksa anggota Ditressiber Polda Jawa Tengah terkait viral video klarifikasi personel band Sukatani mengenai lagu ‘Bayar Bayar Bayar’.

Setelah menjadi sorotan di media sosial karena lagu Bayar Bayar Bayar, band punk Sukatani memberikan pernyataan. Ini adalah kali pertama bicara setelah kehebohan tersebut.

Melalui Instagram Stories, mereka mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan dan solidaritas yang diberikan oleh berbagai pihak selama beberapa hari terakhir.

“Hallo teman-teman. Kami dari Sukatani mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas dukungan dan doa yang diberikan oleh semua pihak selama beberapa hari ini. Kami sangat menghargai solidaritas dari kawan-kawan sehingga membuat kami tetap kuat,” tulis mereka dalam unggahan yang dilihat detikcom, Sabtu (22/2/2025).

Sukatani juga menegaskan kondisi mereka saat ini lebih baik. “Kami juga ingin mengabarkan bahwa kondisi kami sudah membaik dan berada pada ruang yang lebih aman,” lanjut pernyataan mereka.

Selain itu, grup band ini mengumumkan mereka telah mencabut kuasa hukum. “Kami ingin menginformasikan bahwa kami juga sudah mencabut kuasa dari Tomi Gumilang (Sitomgum Law Firm). Love you all,” pungkasnya.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *